Desa Dapdap Putih

Dapdap Putih, Buleleng – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPm) Universitas Udayana (Unud) Periode XXXI Tahun 2025 mengadakan kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan silase di Desa Dapdap Putih, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peternak di desa tersebut dalam mengatasi masalah kekurangan pakan, terutama saat musim kemarau.

Tim KKN Unud yang beranggotakan mahasiswa dari berbagai fakultas, seperti Pertanian, Peternakan, dan Kedokteran Hewan, memberikan materi mengenai pentingnya silase sebagai salah satu teknik pengawetan pakan ternak. Silase adalah pakan hijauan yang diawetkan dengan cara fermentasi, sehingga kandungan nutrisinya tetap terjaga dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Dilihat dari potensi peternakan di Desa Dapdap Putih sangat besar, namun peternak sering kesulitan mendapatkan pakan berkualitas saat musim kemarau. Melalui kegiatan ini, Mahasiswa memperkenalkan cara alternatif yang efektif dan efisien untuk menyimpan pakan, sehingga ketersediaan pakan ternak dapat terjamin sepanjang tahun.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Perbekel ini disambut antusias oleh para peternak. Mereka tidak hanya mendengarkan penjelasan teoritis, tetapi juga diajak langsung mempraktikkan proses pembuatan silase. Para mahasiswa mendemonstrasikan langkah demi langkah, mulai dari pencacahan rumput, pencampuran bahan tambahan seperti tetes tebu dan probiotik, hingga proses pengemasan dalam kantong kedap udara.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada demonstrasi, tetapi juga dapat dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat Desa Dapdap Putih. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang telah diberikan, peternak diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ternaknya dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Sebagai penutup, tim KKN Unud menyerahkan beberapa alat sederhana untuk pencacahan rumput serta bahan-bahan pendukung pembuatan silase kepada perwakilan kelompok tani setempat, sebagai modal awal untuk memulai praktik pembuatan silase secara berkelanjutan.